Memperbaiki Kualitas Air

Di daerah-daerah tertentu, terutama perkotaan, kualitas air cenderung menurun. Hal ini antara lain disebabkan oleh besarnya tekanan pertambahan penduduk dan industri. Untuk kebutuhan produksi makanan, air yang mengandung kaporit juga kurang baik terlebih produk yang membutuhkan proses peragian (fermentasi). Kadar kaporit yang tinggi akan membunuh mikroba dalam ragi sehingga proses peragian tidak sempurna.

Lantas, bagaimana kalau kualitas air di daerah yang menjadi tempat berproduksi kurang cocok? Pada dasarnya, asalkan air tersebut tidak tercemar, berbau atau memiliki rasa tertentu, masih bisa digunakan. Cara yang paling praktis untuk menetralkan kadar air, adalah dengan mengendapkan terlebih dahulu di tempat yang bersih dan tertutup minimal selama 24 jam. Untuk produk yang bersifat basah seperti mie, akan lebih baik jika air yang akan digunakan terlebih dahulu dimasak dan didinginkan. Proses sterilisasi sederhana ini bisa membantu mie yang dihasilkan tahan lebih lama.

Upaya menyesuaikan kadar air dengan kebutuhan produk, bisa dilakukan dengan menambah bahan tertentu. Misalnya, jika air untuk pembuatan roti ternyata berjenis lunak, sehingga sulit untuk memproduksi gas yang memadai selama proses fermentasi. Hal ini bisa diatasi dengan menambahkan jumlah ragi atau garam.

Sebaliknya, jika air yang digunakan terlalu keras, juga mengakibatkan proses peragian tidak sempurna. Masalah ini bisa diakali dengan menambahkan sedikit cuka yang lunak pada air. Sebaiknya, air tersebut juga dimasak dan di dinginkan. Cara lain adalah membubuhkan enzim, memperpanjang masa peragian, dan mengurangi ragi yang mengandung mineral.

Masalah lain yang kerap ditemui adalah adanya kandungan zat besi dalam air. Ini bisa menyebabkan penyimpangan warna produk. Langkah penyaringan air cukup membantu untuk menghilangkan kandungan zat besi.

Kemudian, untuk air yang terlalu banyak mengandung asam bisa diperbaiki dengan mencampurkan sedikit kapur sirih serta penyaringan.


IMPROVING WATER QUALITY

In certain areas, particularly urban, water quality tends to decline. This is partly due to the large pressure of population and industry. For food production, water containing chlorine is also not good especially products that require fermentation process.High levels of chlorine in the water will kill the microbes in the yeast so that the fermentation process will not be perfect.

So, how about the quality of water in the area as a production place is improper? Basically, as long as water is not polluted, smelly or has a certain sense, it still can be used. The most practical way to neutralize the water content, is bend the water in a clean container and cover it at least 24 hours. For wet products such as noodles, it would be better if the water that will be used is has been boiled and cooled. This simple sterilization process can help noodles be last longer.

The efforts to adjust the water content with the product needs can be done by adding certain materials. For example, if the water for making bread has soft type so that it is difficult to produce adequate gas during the fermentation process, it can be overcome by adding the amount of yeast or salt.

Conversely, if the water which is used is too hard, it will make the fermentation process is not perfect. This problem can be tricked by adding a little vinegar to the water. It will be better if the water is also boiled and cooled. Other ways are to put the enzyme, extending the length of fermentation, and reduce the yeast-containing minerals.

Another problem which is often encountered is the presence of iron content in water. It can cause color distortion in the products. Enough water filtration will help to remove the iron content.

Then, for the water that contains too much acid, it can be improved by mixing a little whiting and filtering.


(WM/ E141/ ThVIII/ 0108)