Mengenali Air

Kendati secara kasat mata, air dari sumber yang berbeda, bisa saja memiliki kadar yang berbeda. Sangat penting untuk mengetahui kualitas air yang digunakan, agar mutu produk bisa terjaga.

Dari seluruh komponen bahan baku sebuah produk makanan berbahan baku tepung, air mungkin termasuk yang paling rendah nilainya. Pada umumnya, air malah diperoleh secara gratis. Tapi, bukan berarti komponen ini tidak perlu mendapat perhatian serius. Sebab, air memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pembuatan produk makanan. Karena itu, seperti pengusaha makanan, harus mengenali dengan baik air yang akan, atau yang bisa digunakannya. Meskipun nampak sama, namun kandungan atau sifat air bisa saja tidak sama.

Air sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Air bisa mengandung berbagai mineral, mudah tercemar oleh kotoran-kotoran. Air juga dapat menyerap karbondioksida dari udara, dan membentuk asam karbon atau asam arang. Artinya, air dapat menjadi kotor oleh benda-benda atau zat lain, baik yang berasal dari tanah maupun udara di sekitarnya. Terlebih oleh sampah dan limbah pabrik.

Secara umum, air bisa dikelompokkan menjadi enam macam, yaitu air lunak (soft water), air yang keras (hard water), air garam (alkaline), air asam (acid water), air asin (saline water) dan air keruh (turbid water). Air lunak mengandung larutan mineral dengan kadar rendah. Sedangkan air yang keras mengandung larutan mineral kadar tinggi. Namun, air yang keras ini bisa berubah menjadi lunak melalui proses tertentu. Jika dalam tanah terdapat alkali, maka air cenderung akan memiliki rasa asin. Sedangkan air asam, banyak terdapat di daerah-daerah pertambangan, bahan buangan dari pertambangan, atau sumber air yang tercemar limbah pabrik.

Air yang digunakan untuk pembuatan produk makanan, tentu saja harus bebas dari benda-benda yang mengotorkan, dan dari hama penyakit.

Pada prinsipnya, air yang bisa diminum bisa digunakan dalam pembuatan produk. Tapi, untuk hasil yang maksimal pemilihan terhadap air tetap saja perlu diperhatikan lebih seksama lagi. Misalnya, air yang memiliki tingkat kekerasan nol sangat cocok untuk produksi biskuit dan kue lainnya, dengan kualitas seragam. Adapun air yang kerasnya sedang (medium-hard water), bisa menghasilkan roti yang kualitasnya sangat baik.

Produk roti, memang termasuk yang paling sensitif dengan penggunaan air. Di sini, air mempunyai banyak fungsi. Misalnya, untuk membentuk gluten, yang hanya bisa dihasilkan jika protein tepung dicairkan dengan air. Air juga berperan penting dalam mengontrol kepadatan adonan. Suhu adonan juga bisa dikontrol dengan penggunaan air.

Selain itu, air menjalankan fungsi melarutkan garam, sekaligus menahan dari bahan-bahan di luar tepung secara merata. Tak kalah pentingnya, penggunaan air dalam adonan roti, memungkinkan proses pembuatan enzim. Kelezatan roti bisa bertahan lebih lama, jika di dalamnya terkandung cukup air.


RECOGNIZING WATER

It is important to know the quality of water used, so that product quality can be maintained.

From all material components food products made from flour, water may be among the lowest value. In general, the water actually available for free. But, that does not mean these components do not need serious attention because water has a very important function in the process of making food products. Therefore, food producer must identify the water that will be used. Although has the same look, but the content or nature of the water may not be the same.

Water is very easily influenced by the surrounding environment. Water can contain a variety of minerals, easily contaminated by dirt. Water also can absorb carbon dioxide from the air and form carbonic acid. It means that water can become dirty by objects or other substances, whether originating from land or air in the vicinity especially by the trash and sewage plant.

In general, the water can be classified into six types, soft water, hard water, alkaline, acid water,
saline water and turbid water. Soft water containing minerals with low levels. While hard water contains high levels of mineral solution. However, hard water can be turned into softwarethrough a specific process. If the soil is alkaline, then the water will tend to have a salty taste. Meanwhile, acid water, are common in mining areas, waste from mining, or the source of contaminated waste water plant.

Water used for the manufacture of food products, of course, must be free of objects that pollute, and the pest and disease.

In principle, water that can be drunk can be used in the manufacture of products. But, for the maximum result, water selection still need to be considered more carefully. For example, water has zero level of hardness is very suitable for the production of biscuits and other cakes. However, medium-hard water, can produce a very good quality of bread.

Bakery products, are among the most sensitive to the use of water. Water has many functions there. For example, to form gluten, which can only be produced if the protein powder diluted with water. Water also plays an important role in controlling the density of the dough, Temperature of the dough can also be controlled with the use of water.

In addition, the water dissolves the salt functions, as well as holding of the material except the flour evenly.One which is also important, the use of water in bread dough, allowing the enzyme-making process. Palatability of bread can last longer if it contains enough water.


(WM/ E141/ ThVIII/ 0108)