Siapkah Anda jadi Pengusaha?

Kesempatan untuk menjadi pengusaha, memang terbuka untuk semua orang. Tapi, tetap saja ada persyaratan tertentu yang bisa mendukung seseorang untuk menjadi pengusaha sukses.

Banyak orang yang awalnya begitu antusias dan optimis bisa mengembangkan usaha makanan yang dirintisnya tapi kemudian mengalami kegagalan. Keberhasilan mengembangkan usaha tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang patut diperhitungkan dengan cermat adalah soal kesiapan.
Bakat atau talenta dan dukungan dari pihak lain yang dekat dengan kita mutlak dibutuhkan, terutama menyangkut kemampuan kita untuk memulai dan menjalankan usaha. Talenta yang ada pada diri kita perlu diketahui secara pasti. Jangan sampai ketika sudah mulai, ternyata berhenti di tengah jalan hanya karena salah kelola. Hal ini juga berkaitan dengan pengalaman apakah pernah berkecimpung dalam usaha yang sama atau pernah bekerja pada perusahaan yang sejenis. Dukungan keluarga tentunya juga dibutuhkan bahkan bisa dimanfaatkan untuk membantu usaha tentunya tetap dalam koridor profesional.

Dalam hal keuangan, tentunya perlu perhitungan dan pengaturan yang jelas menyangkut modal yang dibutuhkan, sumber permodalan apakah seluruhnya modal sendiri atau melibatkan pihak lain, cara mendapatkan modal, perkiraan omset dan pendapatannya, berapa lama kita-kira mencapai titik impas, kemampuan membaca cash flow pihak pesaing, pengeluaran untuk belanja bahan baku dan gaji. Untuk menghindari timbulnya masalah keuangan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha, seluruh hal yang menyangkut keuangan tersebut tentunya harus realistis.
Hal lain yang juga penting untuk disiapkan adalah menyangkut lokasi usaha. Pemilihan lokasi tidak bisa sembarangan, karena selain menyangkut kelancaran usaha seperti jarak yang dekat dan mudah dijangkau baik oleh sasaran konsumen maupun dalam pengadaan bahan baku. Keamanan sekitar lokasi juga tetap menjadi bahan pertimbangan, seperti lingkungan yang rawan bencana (banjir, longsor, kecelakaan, kebakaran,dll) atau rawan kejahatan.

Jika diperlukan penyertaan modal atau tenaga terampil dari pihak luar, diperlukan mitra usaha yang memang cocok dan sejalan dengan kebutuhan ataupun tujuan usaha. Dengan demikian bisa lebih transparan dalam hal pengelolaan terutama menyangkut pengawasan dan pembagian tanggung jawab serta alokasi pendapatan menyangkut rugi/laba.
Menyiapkan target atau sasaran yang akan dijadikan calon konsumen atau pelanggan juga harus diperhitungkan sejak awal. Siapa target dan segmen konsumen yang akan disasar, apakah kelas menengah ke bawah, kelas atas, atau segmen konsumen dengan kebutuhan khusus. Dengan demikian bisa diketahui berapa besar kira-kira jumlah pelanggan yang mungkin bisa dijangkau. Untuk itu tidak boleh tidak, harus dilakukan semacam survey tentang potensi pasar sebelum menentukan jenis dan besaran yang akan diproduksi.

Tak kalah pentingnya adalah kesiapan menghadapi persaingan di lapangan. Data dan pengetahuan tentang "pemain" pesaing di lapangan mutlak diperlukan sebagai langkah untuk menyusun strategi pemasaran.
Persaingan yang ada jangan membuat nyali jadi ciut, namun bisa dijadikan sebagai landasan kreativitas dan inovasi usaha. Untuk itu diperlukan data pesaing mengenai berapa banyak pengusaha sejenis yang sudah ada, apakah produk yang akan dilempar ke pasar masih potensial atau sudah jenuh, adakah keistimewaan/kelebihan produk kita dibandingkan dengan produk yang ada. Apakah perlu disiapkan program khusus untuk menonjolkan kelebihan produk tersebut, dan terakhir berapa harga yang paling masuk akan dan kompetitif untuk produk kita. Jika anda sudah merasa siap dengan hal-hal di atas, maka kesempatan untuk menjadi pengusaha semakin terbuka lebar. Teruskanlah rencana itu.

(WM/E167/ThX/2010)