Ternyata banyak pemilik usaha kesibukannya bukannya menurun malah semakin tinggi ketika menambah jumlah karyawan. Atau sebaliknya, dengan ratusan karyawan mereka bisa saja tetap santai. Persoalan ini ada kaitannya dengan "Tipe Pengusaha".
Setelah memulai usaha, anda menjadi pemilik sekaligus direktur utama perusahaan, mungkin juga sekaligus manajer. Anda makin sibuk mengelola usaha. Anda bukan lagi orang yang diatur jam kerjanya oleh orang lain, tetapi anda sendiri yang menentukan jam kerja.
Mengapa anda malah lebih repot mengatur waktu di banding para karyawan, sementara anda melihat banyak pelaku usaha bisa berlibur dengan tenang, ikut dalam kegiatan sosial, keagamaan dll, tetapi usaha tetap bisa berjalan?
Kesibukan ternyata sangat dipengaruhi oleh tipe pengusaha. Ada 3 tipe pelaku usaha yaitu:
- Tipe Teknisi. Adalah tipe usaha yang umumnya memulai usaha dengan mengandalkan keahlian atau hobi. Tipe ini berciri sangat pandai menjalankan hal-hal teknis terkait dengan usahanya. Misalnya seorang ahli membuat kue membuka usaha pabrik roti/ kue. Keunggulan tipe ini adalah sangat paham tentang seluk beluk pekerjaan karyawannya, walaupun keunggulan ini bisa saja sekaligus menjadi kelemahannya ketika dia sulit mendelegasikan pekerjaan, lantaran dia merasa paling bisa. Tipe ini paling senang melayani pelanggan, dan pelangganpun merasa diistimewakan sehingga mereka akan membeli jika langsung dilayani oleh pemiliknya. Tetapi ingat, situasi ini membuat pemilik semakin tidak bisa meninggalkan tempat usahanya. Semakin maju usahanya semakin sibuklah dia. Pengusaha tipe ini adalah pemilik yang merangkap sebagai karyawan. Ia bekerja keras agar dapat menggaji karyawannya. Artinya karyawan hanya diperlakukan sebagai pembantu. Jika anda termasuk tipe ini bersiaplah menjadi sangat sibuk, ketika pelanggan anda makin bertambah.
- Tipe Manajer. Pengusaha dengan tipe ini biasanya sudah menerapkan prinsip-prinsip manajemen sebagaimana diajarkan di sekolah atau buku-buku manajemen. Meskipun usahanya masih kecil, pengusaha tipe ini berupaya membuat aktivitas usahanya tampak moderen, membuat perencanaan dan melakukan evaluasi secara rutin. Struktur organisasi dan pembagian kerja yang jelaspun disusun secara rapi. Bahkan mereka sering menghabiskan waktu ber jam-jam untuk rapat ketika hendak memutuskan sesuatu. Pengusaha ini lebih sebagai pemilik sekaligus manajer, sehingga ia sibuk mengontrol karyawannya. Semakin maju usahanya semakin banyak waktu untuk rapat. Semakin banyak karyawannya semakin sering rapat.
- Tipe Enterprenaur. Enterprenaur adalah pemilik usaha yang sebenar-benarnya. Ia bisa menjadi pemilik sekaligus direktur yang pekerjaan utamanya adalah memotifasi karyawan untuk bekerja sebaik-baiknya, menjalin hubungan dengan pasar dan pemilik modal, serta melakukan negosiasi dalam rangka pengembangan usaha. Pengusaha tipe ini umumnya tidak suka pada masalah teknis. Kalaupun terpaksa ia harus mengurus masalah teknis, maka dia akan berusaha sesegera mungkin menyerahkan kepada orang lain. Selain itu ia juga tidak suka dengan perencanaan yang berbelit-belit, karena menurutnya itu urusan manajernya. Jika ia melihat sesuatu yang berpotensi menjadi usaha baru, maka ia akan mencari orang yang bisa mewujudkan idenya itu. Dengan demikian ia akan lebih banyak memanfaatkan waktu untuk membuka usaha baru atau melakukan aktivitas sosial.
Kesimpulannya jika pengusaha tipe teknisi dan manajer semakin sibuk ketika usahanya mulai berkembang, maka pengusaha dengan tipe enterpreneur justru mulai bebas menikmati liburannya bersama keluarga.
(WM/ E152/ ThVIII)